Friday, August 11, 2006

sejarah bangsa ini, jika dicatat dengan baik akan menunjukan satu kata "mahasiswa". bagaimana tidak awal pergerakan perjuangan modern di bentuk oleh mahasiswa STOVIA. di tahun 1908 dan banyak yang mengenangnya. lalu dibentuklah organisasi modern, yang lagi2 melibatkan mahasiswa. atau pada tahun 1966 di mana gerakan mahasiswa menumbangkan rezim Soekarno dan menciptakan rezim yang sangat otoriter rezim ORBA. bagaimana mahasiswa coba menentang rezim Soeharto di tahun 1974 atau yg lebih di kenal dengan peristiwa malari (malapetaka lima belas januari). dan bagaimana dashyatnya serbuan mahasiswa pada tahun 1998 dan menggulingkan rezim Soeharto.

mahasiswa banyak tercatat sebagai pelaku sejarah, pemerhati sejarah, dan penonton sejarah sendiri. menjelang hari kemerdekaan republik Indonesia. masih patutkah mahasiswa mencatatkan dirinya dalam sejarah bangsa ini ?

kebanyakan mahasiswa Indonesia sekarang adalah makhluk apatis, hedonis, kapitalis,dan ada sebagian marxis. peran serta agama, suku, golongan dan gender turut membantu watak dari mahasiswa itu sendiri. fanatisme berlebih terhadap suku dan agama memperburuk hubungan dalam lingkungan kampus. dan saya adalah contoh nyata dari kehidupan kampus yang kapitalis. di mana materi diagung2kan.

saya makin berpikir apakah masih layak mahasiswa menjadi agen perubahan dan kontrol sosial. sedangkan mahasiswa di kampus saya menjadi progesif dan berjuang berarti disingkirkan. mereka yang berjuang tidak mungkin di kenal, dan hal ini menjadi momok dalam proses kaderisasi. dan ketika mahasiswa yang mau berjuang telah meninggalkan kampus siapa yang akan meneruskan perjuangan.

saya memang bukan aktor sejarah dan saya tidak mau hanya menjadi pemerhati sejarah apalagi hanya menjadi penonton dari sejarah. saya hanya ingin ikut ambil bagian dalam pelaksaanan sejarah. walau kecil kemungkinan apa yang saya perbuat mampu memberikan kontribusi yang nyata. apa salahnya menjadi muda dan optimis...

Friday, August 04, 2006

melukis mimpi hari esok

dan dia masih sama seperti apa yang dapat ku kenang...keindahan yang mampu menyejukan...dan suara yang melembutkan kerasnya tutur kata...sejauh ku ingat, dia yang terakhir pergi...menuju segala mencari makna...semua tertinggal dalam ingatan...dan aku mencoba melukiskan..semua kehilangan atas hari...dimana seharusnya aku bertahta...jika ku seru pada waktu mu...berteriaklah lebih seru...dan bila ku eja namamu...di sepanjang pantai inginku...dekaplah lebih erat sajakku...dalam hangat pelukmu...dan kita hanya kenangan...mencoba mencari arti dari perjalanan...temani aku lewati semua luka...bantu melihat setiap kemungkinan...karena dewasa adalah pilihan...ku pilih kau dari ribuan keindahan dunia...dan bersama akankah ku melangkah menuju pintu tak bertuan...jauh di alam bawah sadarmu...dan waktu merubah segala tiba...dan ku lukis kau pada hari di mana aku yakin kita mampu bahagia...
hilangnya waktu kita

waktu merubah segala
semua yang ku kenang
dari masa yang dapat ku ingat
kabur terbayang dalam kedewasaanmu
membuat ku terjaga
bukan kemarin ku berpijak
pada luka mimpi
mungkin esok membawa kabar
dari setiap keinginan
dan membawamu kembali
pada kenangan yang telah lama
hilang tercuri