Saturday, April 09, 2011

rajutan hujan

Ada yang hilang 
dalam rajutan hujan
dan sepi membebani
Lalu Kau eja lagi
nama kekasihmu dalam
setiap tetesnya 
yang jatuh ke bumi
Tak juga kau temukan
hati yang penuh rindu

Ada yang hilang
dalam ingatan
Tersembunyi dalam rajutan
hujan. 

perbincangan dari sel sel kelabu

Dari sebuah rumah mewah didaerah jakarta barat
Mama : "Pa, jeng Leli baru aja nambah koleksi berliannya loh, trus jeng Indri                baru aja beli mobil baru. Kita kapan Pa? Ayo Papa lebih giat 
           "bekerja"nya!"
Papa : "Mama sabar dulu dong. Di kantor orang orang BPK sama KPK lagi sibuk               mondar mandir. Nanti klo dah aman Papa usahain deh! Oh ya Ma, 
            malam ini Aku mau ketemu klien sekalian mengatur keberangkatan Ku            besok ke luar kota."


 
Dari sebuah apartemen dikawasan SCBD
Sekretraris : "Om, malam ini nginap lagi di sini yah, biar besok kita bisa bareng                     ke Singapuranya. Lagian Om, baju aku dah sebulan belum ada yang             baru. sepatu yang minggu lalu dah ga up to date Om."
Pak Bos    : "Iya sayang bisa di atur. Asalkan malam ini kita tidak tidur samapai                  pagi yah."


Dari Rumah Sangat Sederhana Sekali Sampai Selonjoran Saja Susah (R7)
Ibu     : "Kok jam segini baru pulang Pak?"
Bapak : "Abis magrib tadi Aku ketemu Pak Andi untuk menyerahkan dompetnya yang kebetulan Ku temukan di WC kantor."
Ibu    : "Dapat Imbalan berapa pak?


dari sebuah pohon beringin tua di luar kampung yang padat
Jin Laki Laki      : "Tadi Aku membisiki orang yang kudampingi untuk                                         mengembalikan dompet yang ditemukannya."
Jin Perempuan  : "Dasar GOBLOK. Ngapain juga Lo suruh dia balikin. Hilang deh                         kesempatan kita buat nambah temen di neraka!" 


dari sebuah restoran cepat saji sepasang muda mudi bercengkarama
Pria     : "kau dan Aku tercipta untuk bersama. Tanpamu aku bukan apa apa."
Wanita : "Begitu juga Aku tak ada sejenak waktu tanpa memikirkan dirimu.   
             Bawalah Aku pergi kemana pun UANGmu mengalir!"
Pelayan: "Untung aja Bang Nurdin ga begitu! ich! dasar cewek jaman sekarang!"
Pria

Tuesday, April 05, 2011

Hanya sepimu yang tertinggal
ku rasakan dari dinginnya mimpi
semalam 
Tak ada percakapan tercipta
tentang kita apalagi
masa depan
lalu, kemana aku harus melangkahkan
kaki pagi ini !?
petunjuk masih buram 

Festival di Pusat Badai

Parade manusia menyebar
menyemangati
Penuh warna warna ceria
Ku temukan dirimu meresap
memberikan kenangan
Coba tanamkan luka 
 

Negeri Para Penjarah

Di negeri dimana serakah
mengambil alih perdagangan
Pujian menjadi bagian
dari kelakar perbincangan basa basi
Benci mengakar di tangan
tangan kurus penuh dendam 
dan lapar
Kesedihan sekedar tontonan
memancing simpati dari layar televisi
Kejujuran tak lebih dari 
alas bungkus nasi hari ini

Dan Aku terseret putaran arus
manusia manusia memuja dunia
Kita lupa, kita terpedaya, dan
kita bahagia karenanya

Katamu, melawan berujung kematian
ikuti dan nikmati, selagi bisa! 

Monday, April 04, 2011

masih tentangmu

Hujan berbaur
dengan tanah, dimata manusia
terlihat begitu menawan

senja menjadi dingin mencekam
tidak ada ramai

ah, bukan !!!
bayangan dirimu
ada dimana mana 
 

Taman di Hatimu

Layaknya benih yang berkembang
Pada taman harapan
Warna warna nafas kehidupan
Kenyataan terlalu muda
untuk dikenang
Dan airmatamu menetes perlahan
Merambati sulur sulur keabadian
Serupa bunga dalam vas
terperangkap dalam kaca 
dibalik jendela

Seperti benih yang berkembang
Kelak dewasa, bersemi
dan tumbang. 

pada batas kebersamaan

Pada dentang terakhir
Genta menuju perjalanan
Tak jua Ku temukan selarik kata
untuk terakhir kita berjumpa
Mungkin ini perpisahan
terindah
Dan kau pun menjadi 
penggalan termanis
Pada waktu yang Ku punya